Usia bumi 4.600 juta tahun. Mulanya bumi berupa gas panas sampai suhu 4000o C, kemudian mendingin sampai dengan 10000 C, dan hujan pertama terjadi 4300 juta tahun yang lalu. Sedangkan dimulainya kehidupan yaitu pada 3500 juta tahun yang lalu. (Tips dan Info ini disajikan dalam memperingati Hari Bumi)
ASAL MULA HARI BUMI
Hari Bumi pertama kali dicetuskan pada tanggal 22 April 1970, ketika jutaan orang turun ke jalan, berdemonstrasi dan memadati Fifth Avenue di New York dengan mengacungkan tinju kemarahan kepada para perusak bumi. Tidak kurang dari 1500 perguruan tinggi dan 10.000 sekolah berpartisipasi dalam unjuk rasa di New York, Washington dan San Fransisco. Majalah Time memperkirakan sekitar 20 juta orang turun ke jalan pada hari itu, menetapkan “Hari Bumi” dan menyerukan protes untuk memulai sebuah “Revolusi Hijau”.
IDE HARI BUMI
Pencanangan Hari Bumi pertama kali pada tahun 1970 merupakan puncak kejayaan gerakan lingkungan hidup era tahun 1960-an. Pencanangan Hari Bumi ini sebenarnya diawali oleh pidato Senator Gaylord Nelson dari Wisconsin, Amerika Serikat, yang mengusulkan agar diberlakukannya secara nasional apa yang disebut “teach in”, yaitu sessi kuliah tambahan yang membahas tema-tema kontroversial yang sedang hangat, khususnya tema lingkungan hidup. Ternyata masyarakat menyambut baik ide ini, sehingga gerakan lingkungan benar-benar semarak, dan timbul arus gerakan yang lebih besar dengan dicanangkannya Hari Bumi.
TEMA HARI BUMI
Saat Hari Bumi pertama kali dirayakan pada tahun 1970, sebenarnya ada beberapa tema lain selain masalah penyelamatan lingkungan hidup, antara lain masalah anti perang Vietnam, masalah anti rasial, dan beberapa permasalahan sosial yang lain. Namun masyarakat Amerika saat itu lebih memfokuskan gerakan aksi besar-besaran ini pada tema lingkungan hidup yang dibawakan sebagai pesan terhadap kalangan politisi dan pemerintah untuk memperhatikan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada kelestarian lingkungan hidup.
DAMPAK HARI BUMI (1)
Dari keberhasilan gerakan Hari Bumi pertama kali pada tahun 1970 di Amerika, lahirlah berbagai kelompok besar pelestari lingkungan hidup, antara lain Environmental Action (di Washington, 1970), kelompok Greenpeace (kelompok pelestari lingkungan yang cukup radikal dan militan, lahir pada tahun 1971), Environmentalist for Full Employment (kelompok penentang industrialisasi, lahir tahun 1975), Worldwatch Institute (pusat penelitian dan studi yang mengumpulkan berbagai informasi ancaman lingkungan global, lahir tahun 1975), dan masih banyak lagi kelompok-kelompok pemerhati lingkungan yang lain.
• DAMPAK HARI BUMI (2)
Semenjak dicanangkannya Hari Bumi pada tahun 1970, kelompok-kelompok yang bergerak dalam bidang pelestarian lingkungan hidup di Amerika mengalami peningkatan jumlah anggota dengan sangat pesat, antara lain :
(Kelompok) Audubon Society th 1962 : 41.000 orang th 1970 : 81.500
Izaak Walton League th 1966 : 52.600 orang th 1970 : 53.600
National Wildlife Federation th 1966 : 271.900 orang th 1970 : 540.000
Sierra Club th 1959 : 20.000 orang th 1970 : 113.000
Wilderness Society th 1964 : 27.000 orang th 1970 : 54.000
NEGARA PENGHASIL GAS CO2
Amerika Serikat yang dihuni hanya 5 % dari total penduduk dunia menghasilkan lebih dari 22 % gas CO2. Sedangkan India yang dihuni 16% dari total jumlah penduduk dunia hanya menghasilkan 3 % gas CO2. Gas CO2 sendiri merupakan salah satu gas rumah kaca, yaitu gas yang menyebabkan meningkatnya suhu bumi
PERBANDINGAN PENEBANGAN HUTAN DAN PENANAMAN KEMBALI
Data dari FAO (organisasi dalam PBB yang bergerak dalam bidang pangan), sampai dengan awal 1980-an di bumi ini 11,3 juta hektar hutan ditebang tiap tahunnya, sedangkan penanaman kembali hanya sejumlah 1,1 juta hektar pertahun, jadi perbandingannya mencapai 10 : 1. Di Afrika perbandingan penebangan dan penanaman 29 : 1, di Asia 5 : 1.
BUMI KERACUNAN
Data dari Green Peace Internasional (sebuah LSM internasional yang bergerak dalam bidang pelestarian lingkungan hidup dengan model gerakan-gerakan yang militan dan radikal), setiap tahunnya laut di bumi ini kemasukan berbagai racun dalam jumlah yang sangat besar, yaitu :
120.000 ton minyak, 12.000 ton fenol (yaitu bioakumulatif substansi racun organik), 60.000 ton deterjen, 100 ton merkuri, 3800 ton lead, dan 3600 ton phospor.
LIMBAH B3 YANG DIHASILKAN PERTAHUN
Menurut UNEP (United Nation Environment Program – Badan di PBB yang menangani masalah program lingkungan hidup), limbah B3 (bahan beracun berbahaya) yang dihasilkan oleh berbagai sisa industri pertahunnya mencapai jumlah 400 juta ton. Sebagian besar mengalami perpindahan antar negara dari negara industri ke negara-negara yang sedang berkembang yang belum mempunyai peraturan ketat masalah limbah B3, termasuk Indonesia
BERKURANGNYA JENIS SPESIES DI BUMI
Menurut data dari WWF, sebuah LSM internasional yang bergerak dalam bidang pelestarian keanekaragaman hayati, setiap harinya di planet ini 50 sampai 100 jenis spesies makhluk hidup lenyap dari muka bumi akibat berbagai perubahan alam karena ulah manusia.
PANAS BUMI PENYEBAB EFEK AMPLIFIER
Dengan memanasnya bumi, gunung es yang berada di kutub utara dan selatan mencair. Ketika panas matahari menerpa daerah kutub, lapisan es akan memantulkan kembali pancaran panas tersebut. Jika kita mencairkan sebagian dari lapisan es tersebut, maka semakin berkurang pancaran panas yang dapat dipantulkan, hal ini akan mengakibatkan semakin panas bumi. Akibatnya air yang berada dilautan akan lebih banyak menguap ke udara. Uap air adalah gas rumah kaca. Sehingga sekali lagi lebih banyak pemanasan yang akan terjadi. Efek ini disebut “Efek Amplifier”.
APA ITU HUJAN ASAM ?
Hujan asam terjadi jika kadar pH air hujan kurang dari 6. pH untuk hujan yang normal antara 6 – 7. Jika air hujan yang turun mempunyai pH lebih besar dari 7 maka disebut hujan basa. Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) pada tahun 1982 di Jakarta pH air hujan masih normal yaitu 6 dan menurun ketika Gunung Galunggung meletus sehingga air hujan yang turun mempunyai pH kurang dari 5. Pada tahun 1983 meningkat lagi menjadi 5,5 dan akhirnya menurun lagi menjadi 5,2 sampai sepuluh tahun terakhir ini.
Hujan yang semakin asam sangat mengkhawatirkan karena membahayakan bagi kehidupan dan lingkungan. Menurut tafsiran 6,5 juta hektar hutan di 9 negara Eropa sepuluh tahun terakhir ini rusak terkena hujan asam.
APA PENYEBAB HUJAN ASAM ?
Meningkatnya hujan asam disebabkan oleh sisa pembakaran di udara. Jika bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara dibakar akan melepaskan Nitrogen oksida (NOx) dan Oksida Belerang (SO2) Penghasil zat-zat ini adalah pembangkit listrik dan industri yang menggunakan minyak dan batubara sebagi bahan bakar dan juga kendaraan bermotor.
Zat- zat ini yang berat akan jatuh ke bumi dan yang ringan akan tetap mengambang di udara. Jika hujan zat ini akan tersapu bersama hujan, dan terjadilah hujan asam . Di Jakarta dan kota besar lainnya di Indonesia seperti Surabaya penyebab hujan asam adalah pencemaran industri dan kendaraan bermotor.
APA AKIBAT DARI HUJAN ASAM PADA KEHIDUPAN DAN LINGKUNGAN?
Pada tanaman,hujan asam mengakibatkan daun menjadi kuning, meran dan akhirnya mati. Di perairan ganggang-ganggang dan ikan akan mati (ikan mati jika pH nya 3) Bagi manusia akan timbul gatal-gatal karena kulit mengeluarkan asam amino histamin dan bisa menimbulkan kematian jika pH air hujan mencapai 1. Pada benda-benda yang terbuat dari logam akan mempercepat korosi /keropos terutama jika pH nya 4. Sedangkan air hujan yang masih boleh diminum jika pHnya 5,75 – 6.
DI BUMI, HIDUP 100 JUTA JENIS MAKHLUK
Manusia mengelompokkan makhluk hidup dalam kelas, marga dan jenis. Seluruhnya ada 19 kelas makhluk hidup, atau tak kurang dari 1,4 juta jenis. Yang terbanyak jenisnya adalah serangga , sekitar 750.000 jenis. Menyusul kelas tumbuhan (tidak termasuk ganggang dan jamur), hampir 250.000 ragam. Terdapat 36 ribu jenis cacing dan hampir 5000 jenis bakteri serta ganggang biru dan hijau. Mamalia, dari tikus hingga paus biru, yaitu hewan menyusui terbesar, justru hanya 4000 jenis. Termasuk manusia yang hanya 1 jenis, yakni homo sapiens. Tetapi itu baru jenis yang sudah dikenal, karena banyak peneliti memperkirakan semua makhluk hidupdi bumi ini puluhan juta hingga 100 juta jenis.
KEBERADAAN AIR DI MUKA BUMI
Tahukah Anda, salah satu penelitian tentang keberadaan air di muka bumi ini mengungkapkan bahwa :
97 % air di bumi ini merupakan air asin, dan hanya 3 % air yang berupa air tawar.
Dari yang 3 % air tawar ini : 75 % berupa es di kutub; 24 % berupa air tanah; 0,03 % berupa air permukaan, yaitu di sungai maupun danau; 0.35 % air berada di atmosfer. Maka jelaslah bagi kita, mengapa air harus benar-benar dihemat !
0 komentar:
Posting Komentar