
Sebagaiman diberitakan Daily Mail, Kamis (5/11) disebutkan, Erin Mentuch dari Universitas Toronto, Kanada telah meneliti lebih jauh dan mendalam pada ruang angkasa. Mentuch telah menganalisa 88 galaksi terpencil dengan menggunakan data dari Survei Deep Deep Gemini. Cahaya tersebut dipancarkan dari galaksi tersebut ketika Alam Semesta berusia antara sepertiga dan setengah dari usianya yang sekarang (sekitar 7 sampai 10 miliar tahun lalu).
Galaksi-galaksi tersebut sangat jauh sehingga terlalu jauh untuk melihat bintangnya secara individu. Akan tetapi, cahaya yang dikeluarkannya ditemukan pada puncak dua panjang gelombang yang berbeda. Panjang gelombang yang pendek adalah gabungan cahaya bintang galaksi, sementara panjang gelombang yang panjang berasal dari pijaran debu antar bintang.
Namun, mahasiswa Ph.D ini mencatat ada komponen ketiga yang samar antara puncak tersebut. Cahaya misterius ini terlalu dingin untuk dapat dihasilkan oleh bintang-bintang tapi terlalu hangat menjadi debu.
Mentuch menyimpulkan bahwa kemungkinan besar itu disebabkan oleh cakram circumstellar, pusaran awan debu dan gas yang membentuk sistim tata surya muda di sekitar bayi bintang.
"Hasil penelitian ini merupakan yang paling mengejutkan yang pernah saya lakukan," ujar Roberto Abraham, supervisor bagi Mentuch yang bekerja sama dalam proyek ini. Penemuan ini dapat menunjukkan bagaimana tingkat pembentukan planet telah berubah selama miliaran tahun. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam The Astrofisika Journal pekan ini.
0 komentar:
Posting Komentar