Hmm, lalu bagaimana caranya agar suami bisa menerima koreksi Anda tanpa merasa terancam?!
Prinsipnya cukup mudah, yaitu dengan meletakkan kritik atau koreksi Anda di antara 2 'potong' pujian. Dan, yang pasti berbicaralah secara pribadi dengan suami Anda. Jangan melontarkan kritik di depan orang lain, siapapun itu, agar suami tidak merasa dipermalukan.
Dekati suami Anda dengan senyuman dan kata-kata yang ramah. Lalu, temukan hal apa yang menyebabkan dia bertindak seperti itu, supaya Anda juga dapat lebih memahami motivasi di balik tindakannya itu.
Jika Anda berhasil 'masuk' dengan lembut, maka Anda akan lebih siap untuk menyampaikan kritik yang membangun. Sebab, makin kita bersikap lembut dan berhati-hati, orang lain makin dapat menerima kritik dari kita.
Saat menyampaikan kritik atau koreksi, gantilah kata 'engkau' dengan 'aku rasa', karena kata 'engkau' menyiratkan penghakiman dan kritik, bukannya apa yang Anda rasakan.
Sampaikan juga bahwa jika Anda dan suami ingin hubungan Anda bertumbuh, maka penting bagi Anda untuk menceritakan apa yang Anda rasakan.
Yang pasti, beri teladan pada suami dengan menerima koreksi dan kritiknya secara antusias. Sebab sikap memahami dan menerima kritik suami tak hanya merupakan keputusan bijak yang bakal menguntungkan Anda sendiri, namun juga dapat meningkatkan cinta suami pada Anda. Dijamin!
0 komentar:
Posting Komentar