Saat didaulat pak Phil Lea untuk berbagi kisah mengolah kompos, ada pertanyaan dari beliau tentang bokashi. Saya tidak bisa menjelaskan secara detil di sela - sela acara menikmati kuliner organik itu. Yang pasti saya kagum dengan semangat pak Phil Lea menjadi bagian dari solusi, beliau sudah melubangi area sekitaran rumahnya menjadi lubang biopori, tidak tanggung - tanggung jumlahnya ada 40 lubang. Dokter Nury, juga excited dengan 3 buah lubang bioporinya.
Nah, jika komposter dan biopori sudah bisa menarik minat wikimuers menjadi bagian dari solusi sampah. Ini saat bicara express alias instan..karena secara teori sudah dikuasai, sehingga belajar yang instan sudah dibolehkan.
===
Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM (Effective Microorganisms). Keunggulan penggunaan teknologi EM adalah kompos dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional.
Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti, rumput dan jerami, tanaman kacangan/legum, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme.
- Bokashi Hijau, bahan utamanya jerami dan daun segar seperti rumput ransum ternak, tanaman kacang-kacangan.
- Bokashi Coklat, bahan utama kotoran hewan yang dicampur serbuk gergajian atau sisa bakaran arang
Cara pembuatan:
- Jerami sebanyak 10 kg, bisa dicampur rumput dan tanaman kacangan yang telah dipotong-potong sehingga berukuran panjang sekitar 5-10 cm atau (10 kg kotoran hewan)
- Dedak sebanyak 0,5 kg
- sekam sebanyak 10 kg.
- cairan EM sebanyak dua sendok makan (10 ml). dicampur Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.
Cara pembuatan:
- buat larutan dari EM +molasses/ gula dan air dengan perbandingan 1 ml: 1 ml: 1 l air.
- Bahan jerami, sekam dan dedak (kotoran ternak + dedak+sekam) dicampur merata di atas lantai yang kering. Selanjutnya bahan disiram larutan EM secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan dengan kandungan air sekitar 30%.
- Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 o C.
- Jika suhu bahan melebihi 50 o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
- Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik.Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap.
Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan di aplikasikan langsung pada sawah. Bokashi pupuk kandang baik untuk digunakan di dalam pembibitan tanaman. Dalam hal tersebut bokashi pupuk kandang diaplikasikan dengan tanah pada perbandingan 1:1.
Bokashi ekspres (24 jam)
Bahan yang digunakan:
- Jerami kering, daun kering, serbuk gergajian dan bahan lainnya sebanyak 10 kg.
- Pupuk kandang sebanyak 5 kg (sudah jadi)
- dedak sebanyak 1 kg.
- Cairan EM + molases
Cara pembuatan: Cara pembuatan bokashi ekspres sama dengan cara pembuatan bokashi hijau dan coklat, hanya bahan-bahan yang akan difermentasikan dicampur dengan bokashi yang sudah jadi dan dedak secara merata. Proses fermentasi hanya berlangsung selama 24 jam dan sesudahnya bahan dapat diaplikasikan sebagai pupuk organik.
- Untuk tanaman buah-buahan Bokashi disebar secara merata di permukaan tanah atau di sekitar daerah perakaran.
- Untuk pembibitan Lahan yang akan dijadikan sebagai tempat pembibitan disiram dengan larutan EM dengan dosis 2 ml per liter air. Selanjutnya tambahkan bokashi ekspress lahan dibiarkan selama satu minggu sebelum lahan siap untuk digunakan.
Terbuktikan bahwa mengolah sampah organik itu mudah dan banyak cara yang dipakai serta tidak merepotkan
0 komentar:
Posting Komentar